Profil Desa Munggangsari

Ketahui informasi secara rinci Desa Munggangsari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Munggangsari

Tentang Kami

Profil Desa Munggangsari, Kaliangkrik, Magelang. Mengupas tuntas kehidupan komunitas petani tangguh di lereng Sumbing, potensi pertanian hortikultura, kekayaan tradisi, serta perannya sebagai penyangga agraris yang tenang.

  • Lumbung Pangan dan Penyangga Agraris

    Merupakan desa pertanian produktif yang berfungsi sebagai salah satu lumbung pangan dan kawasan penyangga hijau bagi Kecamatan Kaliangkrik.

  • Komunitas Petani yang Memegang Teguh Tradisi

    Masyarakatnya hidup dalam tatanan sosial yang komunal, religius, dan masih sangat lekat dengan tradisi serta kearifan lokal dalam mengelola pertanian.

  • Oase Ketenangan di Tengah Geliat Wisata

    Berada di lokasi yang relatif lebih tenang dan terhindar dari hiruk pikuk jalur wisata utama, menjadikannya representasi kehidupan otentik pedesaan lereng Sumbing.

XM Broker

Desa Munggangsari, sebuah permukiman subur yang terhampar di lereng bawah Gunung Sumbing, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, adalah sebuah antitesis dari hiruk pikuk pariwisata yang melanda kawasan di atasnya. Jika desa-desa tetangganya bertransformasi menjadi gerbang wisata yang sibuk, Munggangsari tetap setia pada fitrahnya: sebagai desa agraris yang tenang, produktif dan memegang teguh tradisi. Desa ini adalah jantung penyangga, sebuah lumbung pangan yang memastikan bahwa di tengah geliat pariwisata, akar pertanian di Kaliangkrik tetap kokoh menancap di tanah.Pada hari ini, Kehidupan di Desa Munggangsari berjalan dalam ritme yang ajek dan damai, selaras dengan siklus alam. Desa ini adalah potret tentang kekuatan yang lahir dari kesederhanaan, di mana kesejahteraan diukur dari melimpahnya hasil panen dan eratnya ikatan persaudaraan. Jauh dari sorotan kamera wisatawan, Munggangsari menawarkan sebuah keaslian yang kian langka. Profil ini adalah sebuah perjalanan ke dalam jiwa pedesaan lereng Sumbing yang sesungguhnya, menyingkap kisah tentang komunitas yang menemukan kemakmuran dalam ketenangan.

Geografi dan Demografi: Hamparan Subur di Kaki Gunung

Secara geografis, Desa Munggangsari dianugerahi lahan yang subur dan akses air yang relatif melimpah. Terletak di lereng bawah dengan topografi yang lebih landai dibandingkan desa-desa di atasnya, wilayah ini sangat ideal untuk pertanian, khususnya padi sawah dan hortikultura. Luas wilayahnya tercatat sekitar 350 hektare atau 3,50 km², yang sebagian besar merupakan lahan pertanian produktif.Adapun batas-batas wilayah Desa Munggangsari adalah sebagai berikut:

  • Di sebelah utara, berbatasan dengan Desa Kaliangkrik.

  • Di sebelah timur, berbatasan dengan Kecamatan Bandongan.

  • Di sebelah selatan, berbatasan dengan Desa Balekerto.

  • Di sebelah barat, berbatasan dengan Desa Ngargosoko.

Berdasarkan data kependudukan per September 2025, Desa Munggangsari dihuni oleh sekitar 6.500 jiwa. Angka ini menghasilkan tingkat kepadatan penduduk sekitar 1.857 jiwa per kilometer persegi. Populasi yang mayoritas mutlak berprofesi sebagai petani ini hidup dalam dusun-dusun yang teratur dan asri. Atmosfer desa masih sangat kental dengan nuansa pedesaan yang tenang, di mana rumah-rumah warga dikelilingi oleh pekarangan dan ladang.

Perekonomian: Pertanian sebagai Napas dan Denyut Nadi

Perekonomian Desa Munggangsari bersifat agraris murni dan terdiversifikasi dengan baik di dalam sektor pertanian itu sendiri. Hampir seluruh aktivitas ekonomi warganya bertumpu pada pengolahan hasil bumi.Lumbung Padi dan Hortikultura Berbeda dengan desa-desa di lereng atas yang fokus pada sayuran dataran tinggi, topografi Munggangsari yang lebih landai memungkinkannya menjadi salah satu lumbung padi penting di Kecamatan Kaliangkrik. Hamparan sawah beririgasi menjadi pemandangan utama, menghasilkan beras untuk konsumsi lokal dan untuk dijual ke pasar.Selain padi, para petani juga membudidayakan aneka tanaman hortikultura yang cocok di ketinggian sedang, seperti cabai, tomat, terong, dan berbagai jenis sayuran lainnya. Diversifikasi komoditas ini menjadi strategi manajemen risiko yang cerdas, memastikan petani tidak bergantung pada satu jenis tanaman saja.Peternakan sebagai Tabungan Keluarga Di samping pertanian tanaman pangan, sektor peternakan skala rumah tangga juga menjadi bagian penting dari ekonomi desa. Hampir setiap keluarga petani memiliki ternak seperti sapi, kambing, atau ayam. Ternak ini berfungsi sebagai "tabungan hidup" yang bisa dijual saat ada kebutuhan mendesak, sekaligus menjadi sumber pupuk kandang organik yang vital untuk menjaga kesuburan tanah.

Kehidupan Sosial dan Budaya: Guyub, Rukun, dalam Bingkai Tradisi

Karakter masyarakat Desa Munggangsari sangat lekat dengan nilai-nilai luhur pedesaan Jawa. Kehidupan sosialnya berjalan dalam bingkai keguyuban (kebersamaan), kerukunan, dan tradisi yang dipegang teguh.Gotong Royong sebagai Fondasi Komunitas Semangat gotong royong adalah napas kehidupan sosial di Munggangsari. Warga terbiasa untuk saling membantu dalam segala aspek, mulai dari mengolah sawah, memperbaiki rumah, hingga menyelenggarakan hajatan. Interaksi yang intens dan rasa saling percaya yang tinggi membuat komunitas ini sangat solid dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.Tradisi Agraris dan Religiusitas Kehidupan yang sangat bergantung pada alam membentuk masyarakat yang religius dan menghormati tradisi. Berbagai upacara adat yang berkaitan dengan siklus pertanian, seperti bersih desa atau sedekah bumi sebagai wujud syukur atas hasil panen, masih terus dilestarikan. Kegiatan keagamaan yang berpusat di masjid dan mushala menjadi perekat sosial yang kuat, mempertemukan warga dalam suasana persaudaraan. Kesenian tradisional seperti Soreng atau Kubro Siswo juga turut meramaikan kehidupan budaya desa.

Peran Pemerintah Desa dalam Merawat Keseimbangan

Pemerintah Desa Munggangsari memfokuskan perannya sebagai penjaga stabilitas dan fasilitator bagi kemajuan komunitas petaninya. Arah kebijakan pembangunan desa dirancang untuk memperkuat fondasi agraris yang sudah ada.Fokus pada Infrastruktur Pertanian Prioritas utama pembangunan adalah infrastruktur yang secara langsung mendukung produktivitas pertanian. Ini meliputi pemeliharaan dan peningkatan kualitas jaringan irigasi, serta perbaikan jalan usaha tani (JUT) untuk memperlancar pengangkutan hasil panen dari ladang ke pusat pengumpul atau pasar.Pemberdayaan Petani dan Kelembagaan Pemerintah desa, bekerja sama dengan penyuluh pertanian, secara aktif membina Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas petani dalam menerapkan teknologi pertanian yang lebih efisien, mengelola keuangan usaha tani, dan membangun posisi tawar yang lebih kuat dalam rantai pemasaran.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Tantangan utama yang dihadapi Desa Munggangsari adalah menjaga keberlanjutan sektor pertanian di tengah modernisasi. Isu regenerasi petani menjadi yang paling krusial. Generasi muda cenderung lebih tertarik pada peluang kerja di sektor jasa dan pariwisata yang berkembang pesat di desa-desa tetangga. Tanpa adanya minat dari generasi penerus, sektor pertanian di Munggangsari terancam kehilangan vitalitasnya.Selain itu, dampak tidak langsung dari perkembangan pariwisata di sekitarnya mulai terasa, terutama dalam bentuk tekanan pada harga tanah. Risiko alih fungsi lahan, meskipun belum masif, perlu diantisipasi sejak dini.Namun di balik tantangan tersebut, Desa Munggangsari memiliki prospek yang sangat cerah justru karena keasliannya. Potensi terbesar desa ini terletak pada pengembangan pertanian organik dan agrowisata edukatif. Statusnya sebagai lumbung pangan bisa dikemas menjadi sebuah narasi yang menarik. Wisatawan yang jenuh dengan keramaian di "Nepal van Java" bisa diajak untuk turun ke Munggangsari untuk merasakan pengalaman bertani yang sesungguhnya, belajar tentang sistem irigasi, atau ikut dalam proses menanam padi.Pengembangan produk olahan hasil pertanian yang dikelola oleh BUMDes juga dapat memberikan nilai tambah yang signifikan. Dengan branding yang baik, produk seperti "Beras Organik Munggangsari" atau aneka keripik sayuran bisa menjadi oleh-oleh khas yang dicari wisatawan.

Kesimpulan

Desa Munggangsari pada adalah sebuah oase ketenangan dan produktivitas. Ia adalah bukti bahwa kemajuan tidak selalu harus berarti transformasi total. Dengan tetap setia pada akar agrarisnya, desa ini memainkan peran yang tak tergantikan sebagai penyangga pangan dan penjaga keseimbangan ekologis bagi Kecamatan Kaliangkrik. Masyarakatnya adalah para perawat bumi yang sesungguhnya, yang menemukan kemakmuran dalam harmoni dengan alam. Masa depan Desa Munggangsari akan bergantung pada kemampuannya untuk berinovasi di dalam koridor pertanian dan mengemas keasliannya menjadi sebuah kekuatan baru, membuktikan bahwa di tengah hiruk pikuk dunia, ketenangan dan kesuburan adalah sebuah kemewahan yang tak ternilai.